Masih Melemah, Simak Harga Bitcoin Hari Ini

LIPUTANPERSADA.COM – Harga sebagian besar 10 asset kripto dengan kapitalisasi pasar paling besar terevisi pada sesion perdagangan Senin (6/12/2021).

Dikutip dari Coinmarketcap, pada perdagangan Senin jam 09.15 WIB, 9 dari 10 asset kripto kapitalisasi paling besar alami pengurangan harga.

Harga asset kripto dengan pasar cap paling besar, bitcoin, pagi hari ini terevisi 0,29 % ke tingkat 48.835 dollar AS atau sama dengan Rp 703,dua juta (anggapan kurs Rp 14.400 dollar AS).

Selanjutnya, binance koin menurun 2,72 % ke tingkat 544 dollar AS atau sama dengan Rp 7,delapan juta. Tether juga ikut terevisi tipis 0,07 % ke tingkat 1 dollar AS atau sama dengan Rp 14.400.

Seterusnya, kripto tipe solana terevisi sejumlah 1,77 % ke tingkat 191,97 dollar AS atau sama dengan Rp 2,tujuh juta. Kripto tipe cardano menurun 1,48 % ke tingkat 1,36 dollar AS atau sama dengan Rp 19.584 per dollar AS.

Lalu kripto tipe USD koin terevisi 0,02 % ke tingkat 1 dollar AS atau sama dengan Rp 14.400. Harga kripto tipe XRP turun 3,25 % ke tingkat 0,801 dollar AS atau sama dengan Rp 11.534.

Dalam pada itu, kripto tipe polkadot menurun 5,81 % ke tingkat 27,04 dollar AS atau sama dengan Rp 389.376 dan kripto tipe terra turun 8,6 % ke tingkat 65,52 dollar AS atau sama dengan Rp 943.488.

Adapun ethereum jadi salah satu asset kripto dengan kapitalisasi besar yang alami peningkatan harga, yaitu sejumlah 1,53 % ke tingkat 4.159 dollar AS atau sama dengan Rp 58,sembilan juta.

Pelemahan asset kripto sepanjang beberapa sesion perdagangan paling akhir disebabkan karena kedatangan variasi Covid-19 Omicron.

Pada 26 November 2021, bitcoin capai tingkat paling rendah dalam 7 minggu terakhir, dekati 54.00 dollar AS dan dengan cara resmi masuk daerah pasar bearish.

BACA JUGA :  Kabar Buruk untuk Pecinta Kripto Bitcoin, Berani Baca?

Bearish sendiri disimpulkan sebagai peristiwa pengurangan capai 20 % atau lebih dari tingkat paling tingginya.

Disamping itu, harga asset kripto mulai jatuh karena pada investor menarik diri dari beberapa saham tehnologi, selanjutnya cari obligasi. Ini menggerakkan imbal hasil obligasi bertenor sepuluh tahun jadi lebih rendah.

Beberapa saham tehnologi yang turun diantaranya, pabrikasi mobil listrik asal AS, Tesla, yang turun sekitaran 6 %. Saat saham tehnologi ini mulai turun, beberapa investor berhamburan dan memulai membedah beberapa aset kripto.